Maaf aku belum bisa membalas jasamu ayah. walaupun aku tau jasamu teramat besar untuk ku balas. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata.setiap tetesan keringatmu..adalah nafasku.keceriaan wajah kecilku selalu menjadi penyemangatmu untuk memberikan yang terbaik bagiku.engkau relakan letihmu untuk kesegaranku..
Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja,
kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih dulu
saat matahari belum menampakan cahayanya.
Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain bersama,
tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang
tidak bisa pulang setiap hari. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala
itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain
bersamamu.
Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku.
Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama.
Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku
inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku
membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang
tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan
ucapan-ucapan kasarmu. ingin aku mengakhiri semua penderitaan dalam
kehidupanku pada saat iu.!!…tapi kini kusadari bahwa semua itu semata
mata karena engkau ingin aku menjadi pribadi yang lebih baik lagii…
Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku.
Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama
setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja
keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang
tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi
kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa
kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku.
Kini aku telah dewasa. namun belum bisa menjadi seorang pemuda
mandiri. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya
hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana
menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan.
Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap
orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan
yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan
kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang
sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin
orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau
membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku.
Semua yang telah kau lakukan dan kau berikan padaku aku percaya itu
semua sudah engkau usahakan yang terbaik.kau menjadi teladan dalam
hidupku.perjuanganmu sangat berarti bagiku. tak pernahku dengar
keluhanmu dalam berupaya memberikan yang terbaik bagiku dan
membahagiakanku.. jeritan hatiku ingin sekali menggantikan peranmu dan
mengistirahatkan tubuhmu yang sudah tak muda lagi.,, maafkan aku ya ayah
belum bisa mengantikanmu….
Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga ALLAH selalu memberi yang terbaik untukmu”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”
- Alhamdulillah Ya ALLAH
- Thanks To Bapak & Mamak I Love You ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar